24 April 2012

FERMENTASI TEMPE


Hampir semua masyarakat Indonesia mengenal tempe (kedele), yang merupakan salah satu sumber protein nabati tradisional yang mudah didapat dan harganya murah. Kebudayaan makan tempe di pulau Jawa sudah dikenal sejah berabad-abad yang lalu, namun penelitian yang intensif tentang tempe baru berkembang pesat pada dasawarsa ini, bahkan di beberapa negara di luar Indonesia, seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Dahulu para ahli mendefinisikan tempe sebagai produk olahan fermentasi dari biji kacang kedele oleh jamur Rhizophus sp yang berwarna putih. Namun dengan berkembangnya teknologi pengolahan tempe, sekarang tempe tidak hanya dibuat dari kacang kedele, tetapi juga dibuat dari jenis kacang-kacangan yang lain, bahkan dari beberapa bungkil kacang, dari jagung dan biji saga. Pada dasarnya proses pembuatan tempe terdiri atas 2 tahap, yaitu penyiapan bahan (kacang-kacangan), terutama adalah pengupasan kulit ari dan pengkondisian suasana agak asam, dan proses fermentasi oleh ragi atau jamur tempe yang diberikan dalam bentuk inokulum atau usar/laru.